Senin, 24 Mei 2010

Fromberg Park di Lapangan Monas


Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels (1808-1811), boleh diacungkan jempol dalam membangun bukan saja Batavia, tapi juga Nusantara. Dia lah yang membangun lapangan terbuka seperti terlihat dalam foto tahun 1920-an. Inilah Koningsplein (Lapangan Raja), tapi oleh warga Betawi karena sentimen anti-Belanda menyebutnya Lapangan Gambir.
Foto yang diabadikan dari Jl Medan Merdeka Utara tempat Istana Merdeka berada, adalah Fromberg Park (Taman Fromberg). Di bagian kanan terlihat tiang-tiang trem listrik yang dikiri kanannya terdapat pepohonan yang sedap dipandang mata. Fromberg Park (Taman Fromberg) hanya salah bagian dari sejumlah taman yang terdapat di lapangan Monas, lapangan terluas dan terbesdar di kota-kota besar dunia.
Di bagian kiri paling ujung (tidak terlihat) terdapat Deca Park. Di Deca Park terdapat sebuah bioskop untuk golongan elite Belanda, khusus memutar film-film Hollywood yang diberi teks dalam bahasa Belanda. Di dekat Deca Park terdapat lapangan bola Hercules yang pemain-pemainnya kebanyakan warga Belanda. Seperti juga di negaranya, di Indonesia orang Belanda menyenangi sepak bola. Di lapangan ini pada malam hari sering diadakan pertandingan tinju mengundang petinju-petinju kelas berat dari mancanegara. Pada tahun1950′an dalam usia belasan tahun saya sering menonton tinju, tapi dengan cara membolos karena tidak sanggup membayar.
Tapi sayangnya, lapangan terluas di jagat ini sejak masa kolonial telah ‘dikotori’ oleh sejumlah bangunan. Akibatnya sebelum dibangun Monas tahun 1960-an di lapangan ini berdiri beberapa bangunan pemerintah, taman-taman, tempat olah raga dan pacuan kuda. Terdapat juga lapangan hockey yang pemainnya keturunan India dan Pakistan. Kantor telepon, Jawatan Penerangan DKI Jakarta, Taman Amir Hamzah, Kantor Pos Pembantu dan Lapangan IKADA (Ikatakan Atletik Djakarta). Bahkan Reporter Club berkantor di lapangan ini. Karena itulah Bang Ali setelah menjadi gubernur DKI membersihkannya, terrmasuk gubuk-gubuk liar yang dihuni tuna wisma.
oleh : Alwi Shahab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar